Mungkin
banyak dari kita yang sering memimpikan mempunyai sebuah mesin waktu yang bisa
membawa kita ke masa manapun yang kita mau. Atau setidaknya bisa seperti nobita
yang mempunyai Doraemon dan kantong ajaibnya. Bayangkan, dengan mesin waktu
kita bisa kembali ke masa lalu untuk sekedar mengulang masa-masa indah atau
memperbaiki kesalahan yang pernah kita buat dengan harapan itu semua bisa membuat masa yang akan
kita jalani selanjutnya menjadi lebih baik.
Sahabat,
saya jadi teringat seorang profesor dari Amerika (maaf saya lupa namanya),
seorang ahli fisika jenius yang pernah mempunyai mimpi memiliki mesin waktu.
Hampir seluruh hidupnya dia isi dengan terus mencari rumus-rumus serta
formula-formula untuk mewujudkan impiannya itu.
Tapi, sampai saat ini dia belum bisa menemukannya untuk di tuangkan
kedalam sebuah terapan praktis yang riil.
Tapi buatnya, mimpi ini tak mungkin bisa dilepaskan karena dia menganggap
dengan mimpi inilah dia bisa terus hidup dengan bergairah. Tak ada yang lebih
membuatnya merasa hidup selain terus mencoba memecahkan misteri yang sampai
saat ini belum terjawab.
Mesin
waktu, sepertinya semua orang memang terobsesi dengan keberadaan mesin ini.
Apalagi dengan teknologi yang ada sekarang, rasanya harapan ini bisa terus
didambakan. Terlebih semua ini didukung oleh banyaknya film fiksi ilmiah yang
mengangkat tentang dongeng ini yang semakin menambah eforia. Ya dongeng,
setidaknya memang eksistensi mesin waktu masih merupakan dongeng saat ini.
Kembali
kepada profesor jenius tadi, saya tertegun ketika membaca artikelnya. Sebuah
artikel tentang menyerahnya dia dalam mencoba menciptakan mesin waktu. Apakah
sahabat tahu kenapa dia menyerah? Sang profesor menyerah karena tidak ingin
berperan sebagai Tuhan. Saya kaget membaca kalimat ini. Bagaimana bisa seorang
profesor yang sangat terobsesi dengan penelitiannya bisa menemukan jawaban yang
begitu bijaksana? Bahkan dengan berhentinya penelitian ini sang profesor masih
bisa tersenyum puas walaupun penelitian yang telah dijalani hampir selama hidupnya
ini gagal. Ini berbeda dengan peneliti lain yang biasanya akan terus meneliti
bahkan sampai dia mati.
Alasannya
simpel. Suatu hari dia diundang ke penayangan perdana sebuah film, Bruce
Almighty. Mungkin sahabat tahu film ini, film yang mengiksahkan seorang manusia
bernama Bruce (diperankan oleh Jim Carey) diberikan kuasa oleh Tuhan untuk
menggantikan tugas-tugas Tuhan. Hasilnya, dengan berpindahnya kewenangan dari
tangan Tuhan kepada Bruce semuanya menjadi kacau. Padahal kuasa Tuhan kepada Bruce hanya sebesar sebuah negara
bagian tempat Bruce tinggal.
Rupanya
cerita dari film ini sangat membekas dalam benak sang profesor. Selama beberapa
hari setelah dia menonton film itu profesor tak henti-hentinya merenung. Dalam
perenungannya ini, banyak pertanyaan yang melintas dalam otak sang profesor.
Sampai pada satu titik sang profesor memutuskan untuk menghentikan semua
aktifitas penelitiannya. Alasannya simpel, tapi sangat bijaksana. Apa jadinya
jika dia berhasil menciptakan sebuah mesin waktu? Bagaimana jika hasil
penelitian ini digunakan oleh orang-orang yang hanya ingin mendapatkan
keuntungan pribadi? Dan apakah dengan menciptakan sebuah mesin waktu tidak
melangkahi wewenang Tuhan? Jika mesin waktu memang benar-benar ada tentu dunia
akan menjadi kacau, karena kita manusia, akan dengan seenaknya mengubah
sekenario yang telah digariskan oleh Tuhan. Dan apakah memang kita bisa merubah
takdir Tuhan? Jika bisa berarti Tuhan itu tidak ada, dan ini tidak sejalan
dengan keyakinan sang
profesor............
Sahabat,
buat saya mesin waktu tidak akan pernah bisa diciptakan. Bagaimana bisa???
Apakah Tuhan akan membiarkan ini terjadi? Karena kita hanya manusia, mesin
waktu adalah ilmu Tuhan yang tidak akan
pernah isa kita kuasai, hanya Tuhan yang bisa menciptakan dan melakukan
pengulangan ataupun mempercepat sebuah masa.
Dari
kisah diatas, dengan tegas saya katakan saya tidak percaya mesin waktu bisa
diciptakan. Bahkan saya tidak ingin keberadaan mesin waktu menjadi sebuah kenyataan. Karena saya telah
memiliki mesin waktu. Mesin waktu yang saya gunakan untuk kembali kemasa lalu
saya namakan kenangan, dan mesin waktu yang saya gunakan untuk melihat masa
depan saya namakan impian. Bagaimana dengan sahabat???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar