Rabu, 14 September 2011

Tuhan Tidak Pernah Tidur


Tuhan Tidak Pernah Tidur

Jargon pada judul diatas mungkin sering kita dengar sebelumnya, tapi apakah kita meyakininya sebagai suatu kebenaran? Jika ya, apakah kita tidak pernah mengeluh atas apa yang kita punya sekarang? Sesungguhnya apa yang kita punyai sekarang merupakan bentuk kasih sayang yang kita dapat dari Tuhan. Jadi kita tidak perlu mengeluh lagi, karena Tuhan memang benar-benar tidak pernah tidur. Setiap nafas yang kita hela merupakan bentuk dari kasih sayang Tuhan tersebut. Terdengar sepele memang, tapi coba kita bayangkan  jika Tuhan tertidur maka bisa dipastikan seluruh kehidupan dimuka bumi ini akan mati.

Kita mungkin sering bertanya mengapa Tuhan tidak adil dalam memberikan kasih sayangnya sehingga kehidupan manusia itu seakan-akan terdiri dari beberapa kelas sosial yang mungkin antara satu kelas sosial yang satu dan kelas sosial yang lainnya terlihat tebing kokoh sebagai pembeda. Bahkan ada sebagian dari kita yang bertanya apakah Tuhan itu benar-benar ada?mendengar pertanyaan ini saya teringat pembicaraan seorang tukang cukur dengan pelanggannya, yang kira-kira pembicaraannya seperti ini:

Suatu hari seorang tukang cukur yang ramah melayani pelanggannya. Mereka terlibat pembicaraan yang semakin lama semakin akrab. Sampai tukang cukur tersebut mengajukan sebuah pertanyaan yang mengejutkan si pelanggan.
“Mas, apa mas percaya Tuhan itu ada? Dengan spontan si pelanggan menjawab “Ya, tentu saja!”, Dengan enteng situkang cukur merespon jawaban si pelanggan, “kalau saya sih g percaya Tuhan itu ada mas!”
"Kenapa kamu berkata begitu ???" timpal si konsumen,
Lalu situkang cukur kembali bertanya “kalau begitu kenapa masih ada orang-orang kekurangan, gelandang, pengemis, bahkan wanita tuna susila yang mungkin mereka begitu bukan karena ulahnya sendiri, mungkin nasib mereka telah dirampas oleh orang lain yang egois yang hanya memikirkan kesenangan dan kemakmuran sendiri. Jika begitu apakah Tuhan itu benar-benar ada? Jika ada kenapa seakan-akan Tuhan telah bersikap tidak adil terhadap makhluknya?” Si pelanggan terlihat terkejut bahkan sedikit tidak percaya atas berondongan pertanyaan si tukang cukur tanpa bisa merespon karena tidak ingin terlibat perdebatan yang lebih panjang.
Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si pelanggan pergi meninggalkan tempat si tukang cukur. Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar, kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.
Si pelanggan kembali ke tempat tukang cukur dan berkata, "Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR." Si tukang cukur tidak terima," Kamu kok bisa bilang begitu ? Saya disini dan saya tukang cukur!, Dan barusan saya mencukurmu!"
"Tidak! elak si konsumen. Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana", si konsumen menambahkan. "Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada! Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang kepada saya", jawab si tukang cukur membela diri.
"Cocok!" kata si konsumen menyetujui. "Itulah point utama-nya!. Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA ! Tapi apa yang terjadi... orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA. Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini".

Si tukang cukur terbengong !!!

"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan!?"

Apa yang bisa kita pelajari dari pembicaraan tukang cukur dan konsumennya?
Tuhan itu ada dan tidak pernah tertidur, Tuhan selalu memperhatikan hambanya tanpa memandang status sosial, golongan, ras, dan agama. Masalahnya apakah kita percaya bahwa Tuhan itu ada? Apakah kita telah berdo’a meminta pertolongan dengan sungguh-sungguh kepada-Nya?

Mintalah pertolongan hanya kepada-Nya dengan sungguh-sungguh, yakin, dan Qonaah (kontinyu atau jangan berputus asa), dan berbaik sangka bahwa setiap do’a yang kita panjatkan pasti didengar oleh Tuhan.... maka bersabarlah! Karena Tuhan tidak pernah tidur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar